October 30, 2010

WISATA UJUNG GENTENG, SUKABUMI

Deburan ombak laut di atas lengkungan langit biru tiada letih menerpa karang. Ikan aneka warna hilir mudik di antara selipan karang, menerjang lemah rumput nan hijau. Ketika surya beranjak menutup senja, warna merah jingga menyapa seisi pantai, mencuatkan kemilau cahaya merona.
Itulah sepenggal pesona yang ditawarkan Pantai Ujung Genteng yang berada di Pesisir Selatan, Sukabumi, Jawa Barat. Bagi yang gemar wisata tirta, jangan membandingkan Ujung Genteng dengan tempat wisata lainnya. Namun semuanya akan segera terbayar oleh panorama alam Ujung Genteng yang menawan. Butuh kesabaran untuk sampai ke pantai ini. Sebelum sampai garis pantainya, kita harus melalui jalan berkelok-kelok. Namun ketika kaki menginjak garis pantainya, riak ombak Samudera Hindia membuat kita lupa segalanya. yang terucap hanya kata keindahan. karang-karang yang terhampar luas bersama pasir putih yang menyilaukan mata membuat hati terpesona oleh kemolekan Ujung Genteng.
Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung. Waktu tempuhnya sekitar enam atau tujuh jam perjalanan bermobil. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan.


Pada masa penjajahan, Ujung Genteng dijadikan sebagai dermaga bagi kapal-kapal Belanda yang berlayar di Samudera Hindia. Ketika Jepang berkuasa, tentara Nipon memanfaatkannya untuk mengangkut hasil alam daerah Sukabumi. Namun, saat ini yang tersisa puing-puing saja. Hanya tembok kokoh pemecah ombak dan pondasi mercusuar yang masih terlihat jelas.
Selain deburan ombak yang menggulung, batu karang yang terjal, dan pasir putih yang terhampar luas, Ujung Genteng juga terkenal dengan muaranya. Salah satunva Muara Cipanarikan. Muara ini tempat bertemunya Sungai Cipanarikan yang membelah Suaka Marga Satwa Cikepuh dengan air laut. Sebelum masuk ke laut, air sungainya berbelok-belok membentuk alur yang menyerupai ular yang sedang berjalan, sehingga terbentuk hamparan pasir yang sangat luas.
Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.Butiran pasir Muara Cipanarikan yang halus kerap jadi arena mainan anak-anak. Mereka berlari-larian atau membentuk gambar atau tulisan namanya sendiri. Di muara ini banyak pula terdapat binatang laut, seperti kepiting, belibis, biawak, dan ikan-ikan muara. Bila kita menelusuri sisi pantainya banyak pula dijumpai ikan-ikan hias berenang bebas diantara sela-sela karang terjal.
Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan. Biasanya penyu yang akan bertelur naik kedarat pada malam hari untuk membuat lubang. Peristiwa bertelurnya penyu merupakan pertunjukkan yang sangat ditunggu-tunggu pengunjung. Ditempat ini terdapat empat jenis penyu endemik Ujung Genteng. Namun, habitat mereka mulai berkurang, hanya Penyu Hijau yang sering dijumpai bertelur.
Bila ingin menyaksikan penyu bertelur disarankan jangan membuat keributan, karena hal ini akan membuat penyu enggan bertelur. Setelah penyu bertelur, dengan hantuan senter dan tongkat kita dapat menggali lubang tempat bertelurnya penyu. Kedalamannya bisa mencapai 1 meter bahkan lebih. Dalam setiap kali bertelur, seekor penyu bisa menghasilkan 100 butir telur.
Masih ada lagi lokasi wisata menarik lainnya. Cibuaya adalah tempat yang sangat pas untuk berendam atau berenang. Bentuk Cibuaya berupa cekungan pantai yang memiliki kedalaman bervariasi anatra 0,5 meter sampai 6 meter. Di dalamnya juga terdapat terumbu karang yang indah. Di lokasi ini kita dapat menikmati matahari terbit dari balik hutan Cikepuh atau terbenam di ujung samudera. Bagi yang hobi mancing, Cibuaya merupakan tempat yang sangat cocok sebab ikan Kakap dan Krapu banyak mendominasi lokasi ini.
Disamping objek wisata alam, Ujunggenteng juga memiliki objek wisata dalam bentuk proses pembuatan gula kelapa oleh masyarakat setempat. Pembuatannya sederhana sekali yakni dengan memanfaatkan perkebunan kelapa luas, para penduduk memasang bokor untuk menampung cairan dari kembang kelapa lalu di kumpulkan dan dimasak dikuali lalu dicetak dengan potongan bambu yang ukurannya lebih besar dari ukuran gula kelapa yang ada di pasaran.

No comments: